Deskripsi
Kompas Geologi Brunton 5008 Fiber atau biasa di kenal juga dengan ComPro Pocket Transit Compass (0-360 °) dari Brunton merupakan suatu perangkat navigasi analog yang di buat khusus untuk menahan interferensi magnetik dan juga memberikan pembacaan yang akurat.
Konfigurasi seri Transit ini menggunakan magnet tanah jarang bulat untuk menahan demagnetisasi dan menyelaraskan dengan utara magnet lebih baik dibandingkan bahan magnet lainnya.
Beli juga : Radio HT / Handy Talky Alinco DJ-W10
Segera beli Kompas Geologi Brunton 5008 Fiber di Indosurta Kendari dan dapatkan harga yang terjangkau serta berkualitas terbaik pastinya. Untuk pembelian silakan hubungi kami atau bisa juga datang ke toko alat survey kami.
Spesifikasi Kompas Geologi Brunton 5008 Fiber
- Resolusi 1°
- Akurasi 0.5°
- Dimensi 3.2 x 2.8 x 1.3″ (8 x 7 x 3 cm)
- Berat 5,7 oz (162 g) tanpa casing
- 9,0 oz (255 g) dengan casing
Informasi Kemasan
- Berat Paket 0.81 lb
- Dimensi Kotak (PxLxT) 5,85 x 5,6 x 3″
Fitur Kompas Geologi Brunton 5008 Fiber
- Magnet Bumi Langka NdFeB
- Skala Azimuth 0-360 °
- 1° Resolusi
- 0,5 ° Akurasi
- Penyesuaian Deklinasi Magnetik
- Perumahan tahan air
- Konstruksi Plastik Komposit
- Tingkat Gelembung Sumbu Ganda
- Termasuk Kasus Kulit
- Dibuat di Amerika
- bantalan permata safir
- skala 0-360 °
- peningkatan skala kelas 5%
- +/-90 ° pengukuran sudut vertikal
- +/-180 ° penyesuaian deklinasi magnetik timur / barat
- Cermin sejajar presisi dengan jendela tembus pandang
- Induksi dibasahi, jarum pusat gravitasi rendah
- Azimuth pendek dan panjang dan pemandangan sudut vertikal
- Level gelembung sumbu horizontal dan vertikal
- Bola dan soket tripod yang dapat dipasang
Kelengkapan
- 1x Kompas Geologi Brunton 5008 Fiber
- Casing kulit
- Instruksi manual
Tentu saja kami juga menerima pengiriman keluar Kendari
Lalu kami juga tersebar luas di kota – kota seluruh Indonesia, seperti :
- Balikpapan
- Makassar
- Batam
- Surabaya
- Palembang
- Medan
- Manado
- Cikarang
- Semarang
- Banjarmasin
- Kendari
- Jakarta
- Samarinda
Baca juga : Apa saja permasalahan sistem kadaster di Indonesia?